The Art of Brewing Nusakita Java Mocha Blend Coffee: Barista Techniques for Serving the Best Coffee at Home
admin - 18 September 2024
Perusahaan BUMN Holding Perkebunan (PTPN Group) meraih penghargaan sebagai “The Most Promising Company in Strategic Marketing” pada ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Awards (BEMA) 2024 yang diadakan pada Rabu malam (15/05). Penghargaan ini merupakan apresiasi atas inovasi strategi pemasaran yang diterapkan oleh PTPN Group serta komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional. “Penghargaan ini kami selenggarakan setiap tahun dan menjadi lebih kredibel karena penilaiannya dilakukan bukan hanya oleh kalangan BUMN, tetapi juga oleh para penggiat dan praktisi pemasaran. Dengan demikian, penghargaan ini mampu merepresentasikan penilaian masyarakat luas terhadap BUMN,” kata Hermawan Kartajaya, Founder & Chair of MCorp, dalam sambutannya saat membuka rangkaian acara. Penghargaan ini diberikan kepada BUMN & BUMD, termasuk subholding dan anak perusahaannya. Peserta dari setiap perusahaan mengikuti proses penjurian melalui presentasi di hadapan panelis yang terdiri dari para ahli industri dari Jakarta CMO Club, Indonesia Marketing Association (IMA), dan Asia Council for Small Business (ACSB) Indonesia. PTPN Group meraih penghargaan dalam strategic marketing karena inovasinya dalam aktivitas pemasaran perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, PTPN Group telah mengimplementasikan berbagai inovasi pemasaran yang signifikan, melalui strategi sales and operation planning (S&OP), penerapan just-in-time strategy, dan pengembangan industri hilir. PTPN Group fokus pada produksi minyak kelapa sawit dan gula, dua komoditas yang menjadi bagian dari kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Selain itu, PTPN Group juga memiliki produk hilir seperti teh, kopi, dan beberapa produk lainnya. Dengan mengembangkan industri hilir, PTPN Group tidak hanya meningkatkan nilai tambah produknya tetapi juga berkontribusi pada stabilitas pasokan pangan nasional. Setelah kejadian kelangkaan minyak goreng pada akhir tahun 2022, PTPN Group mengambil langkah proaktif dengan melakukan inovasi signifikan dalam industri ritel minyak goreng. Sejak pertengahan 2022 hingga saat ini, PTPN Group berhasil meningkatkan jumlah distributornya dari 14 menjadi 128, sehingga mampu memperluas jangkauan distribusi produknya ke seluruh Indonesia. Produk Minyak Goreng Sawit Nusakita telah berhasil masuk ke jaringan ritel nasional Alfamart, menjadikannya produk BUMN pertama yang berhasil masuk ke jaringan modern trade nasional. Ini merupakan pencapaian besar bagi PTPN Group, yang menunjukkan kualitas dan daya saing produknya di pasar nasional. PTPN Group berkomitmen untuk terus menjaga kualitas produk ritel melalui brand “Nusakita” dengan tagline “Dari Bumi Sendiri”. Produk ritel PTPN Group ditanam dan dirawat dengan baik oleh pegawai PTPN, diolah oleh tenaga profesional, hingga siap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Seluruh produk ritel PTPN Group adalah 100% produk dalam negeri, yang mencerminkan komitmen perusahaan terhadap produk-produk lokal berkualitas tinggi. “Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi tim kami. Fokus kami selalu untuk tidak hanya memenuhi, tetapi melampaui ekspektasi konsumen melalui kualitas, keandalan, dan keberlanjutan. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menawarkan produk berkualitas agar dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan ekonomi nasional,” ungkap Heru Prabowo, Kepala Divisi Pemasaran PTPN Group, saat menerima penghargaan tersebut. Pengakuan masyarakat terhadap PTPN Group di BEMA 2024 menegaskan perannya sebagai pemimpin pasar yang dinamis, berkomitmen untuk memajukan sektor perkebunan Indonesia melalui praktik pemasaran yang strategis dan berkelanjutan. PTPN Group terus berupaya mencapai keberlanjutan dalam seluruh aspek operasionalnya, mulai dari budidaya hingga distribusi, guna memastikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. Sumber : https://wartaekonomi.co.id/amp/read535332/lakukan-inovasi-ptpn-group-raih-penghargaan-bumn-entrepreneurial-marketing-award
ReadmoreREPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- PT Perkebunan Nusantara III (Persero) kembali melakukan kegiatan pasar minyak goreng ritel tahun 2022 dengan brand Nusakita di wilayah Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan ini dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi minyak goreng dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat serta untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng. Pasar minyak goreng digelar di alun-alun Cianjur dan Kebun Gedeh PTPN VIII serta menyediakan 834 karton minyak goreng atau setara dengan 10.008 liter dengan harga Rp 14 ribu per liter. Pasar diadakan dengan mekanisme selisih biaya dengan harga jual menjadi beban PTPN Group Yang diambil dari dana Corporate Sosial Responsibility (CSR). Kegiatan pasar murah dihadiri langsung Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Direktur Umum Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Doni P Gandamihardja, dan Bupati Cianjur H Herman Suherman. Ketiganya berinteraksi dengan masyarakat di tengah kegiatan operasi pasar. Menteri BUMN mengatakan pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya untuk membantu meringankan masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau. Dia mengapresiasi inisiatif PTPN Group menyelenggarakan pasar minyak murah yang memang dinanti masyarakat. "Ini sesuai arahan Presiden, dan seperti halnya di wilayah lain, warga Cianjur saya lihat sangat antusias mendapatkan minyak goreng murah," ujarnya. Nyimas, salah seorang warga, menyampaikan syukur dan terima kasih karena sangat terbantu dengan kegiatan ini. "Saya sebagai ibu rumah tangga sangat berterima kasih kepada pemerintah dan PTPN dengan adanya minyak murah ini. Saya berharap supaya pasar ini bisa diadakan terus,” kata dia. Warga lainnya bernama Siti, selain sebagai ibu rumah tangga juga berjualan gorengan, sehingga merasa terbantu dengan adanya pasar minyak murah. "Saat harga minya mahal, saya tidak bisa berjualan. Sekarang saya bersyukur dan berterima kasih ada minyak murah sehingga bisa berjualan kembali," ucap Siti. Dalam operasi pasar, PTPN Group mendedikasikan 1/4 dari total kapasitas produksi minyak goreng atau setara dengan 750 ribu liter per bulan selama 5 bulan (Mei 2022) untuk mendukung program pemerintah. Pemerintah memberikan subsidi untuk mendorong produksi minyak goreng untuk memenuhi target operasi pasar sebanyak 1,2 miliar liter program minyak murah. Direktur Umum Holding Perkebunan Nusantara PTPTN III (Persero), Doni P Gandamihardja, menambahkan PTPN Group akan melaksanakan operasi pasar sesuai arahan dan rapat dengan Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perdagangan. Sesuai yang direncanakan pemerintah, program operasi pasar akan berjalan di beberapa daerah. "Kami siap mendukung program pemerintah tersebut dengan memberikan produk minyak goreng terbaik hasil produksi kami dengan harga yang terjangkau,” tutur dia. Please read other articles from NUSAKITA: https://www.nusakita.id/article/berapa-banyak-yah-maksimal-takaran-gula-dalam-satu-hari
ReadmorePenulis Muhammad Choirul Anwar | Editor Muhammad Choirul Anwar JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN Group menyiapkan minyak goreng murah sebanyak 750.000 liter per bulan. Minyak goreng murah tersebut bakal didistribusikan untuk operasi pasar yang akan berlangsung hingga Mei 2022 mendatang. Volume minyak goreng murah yang disiapkan tersebut setara dengan seperempat dari total kapasitas produksi minyak goreng PTPN Group. PTPN Group sebelumnya telah melakukan operasi pasar minyak goreng ritel tahun 2022 sebanyak 100.000 liter dengan brand INL di wilayah Sumatera Utara pada Sabtu (8/12/2022) kemarin. Peresmian operasi pasar minyak goreng ini dilakukan di 3 tempat yakni di Kuala Tanjung sebanyak 300 karton dengan ukuran 900 ml, Sionggang Tengah sebanyak 300 karton dengan ukuran 900 ml, dan daerah sekitar Universitas Sumatera Utara sebanyak 400 karton dengan ukuran 900 ml. Harga yang ditetapkan pada operasi pasar minyak goreng ini yakni seharga Rp 12.600 per 900 mili liter (ml) dengan maksimal pembelian 2 Pcs. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Komitmen dimulai dengan pengadaan pasar murah oleh PTPN Group, PTPN memberikan subsidi harga minyak goreng yang bersumber dari dana CSR PTPN Group untuk pasar murah ini. Dalam kegiatan operasi pasar, PTPN Group melalui anak perusahaannya PTPN IV dan PT Inti Nabati Lestari langsung menyiapkan kemasan brand INL kemasan khusus yang diproduksi kurang dari 3 bulan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat. Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Abdul Ghani sempat melakukan kunjungan sekaligus berinteraksi dengan masyarakat di tengah kegiatan operasi pasar yang dilakukan di Kuala Tanjung, Medan. Erick Thohir menjelaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya untuk membantu meringankan masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau. “Pemerintah akan terus menggelar operasi pasar untuk membantu masyarakat dan ini merupakan bagian dari 1,2 miliar liter program minyak murah yang akan terus di jalankan untuk meringankan beban masyarakat,” jelas Erick dalam keterangan resminya. Masyarakat Kuala Tanjung pun sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan operasi pasar yang dilakukan oleh PTPN Group, salah satunya adalah Masitah. “Saya merasa senang dengan adanya kegiatan ini sehingga kami bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau,” ungkap Masitah. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPTN III (Persero) Abdul Ghani menegaskan, pihaknya mendukung penuh pemerintah dalam menekan harga minyak goreng yang sedang melambung tinggi. “Kami dari PTPN Group akan terus mengupayakan untuk dapat mengadakan operasi pasar di lokasi lain dan waktu yang relatif lebih, sehingga masayarakat dapat terbantu,” ujar Ghani. Ghani menambahkan, PTPN Group akan melaksanakan operasi pasar sampai pertengahan tahun atau sesuai yang dicanangkan pemerintah. “Sesuai yang direncanakan oleh pemerintah program operasi pasar akan berjalan hingga 6 bulan ke depan dan kami siap untuk mendukung program pemerintah tersebut dengan memberikan produk minyak goreng terbaik hasil produksi kami,” pungkas Ghani. source : https://money.kompas.com/read/2022/01/09/195545726/catat-ptpn-group-siapkan-750000-liter-minyak-goreng-murah-per-bulan?page=1
ReadmoreLaporan wartawan Tribunnews.com, Sanusi TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Untuk menjaga harga minyak goreng supaya stabil, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) melakukan operasi pasar minyak goreng ritel tahun 2022 sebanyak 100.000 liter dengan brand INL di wilayah Sumatera Utara. Peresmian operasi pasar minyak goreng ini dilakukan di tiga tempat yakni di Kuala Tanjung sebanyak 300 karton dengan ukuran 900 ml, Sionggang Tengah sebanyak 300 karton dengan ukuran 900 ml, dan daerah sekitar Universitas Sumatera Utara sebanyak 400 karton dengan ukuran 900 ml pada 08 Januari 2022. Harga yang ditetapkan pada operasi pasar minyak goreng ini yakni seharga Rp 12.600/900 ml dengan maksimal pembelian 2 Pcs. Komitmen dimulai dengan pengadaan pasar murah oleh PTPN Group, PTPN memberikan subsidi harga minyak goreng yang bersumber dari dana CSR PTPN Group untuk pasar murah ini. Dalam kegiatan operasi pasar, PTPN Group melalui anak perusahaannya PTPN IV dan PT Inti Nabati Lestari langsung menyiapkan kemasan brand INL kemasan khusus yang diproduksi kurang dari 3 bulan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat. Dengan harga terjangkau masyarakat memiliki kemudahan untuk dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Pada Sabtu (8/1/2022), Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Abdul Ghani melakukan kunjungan sekaligus berinteraksi dengan masyarakat di tengah kegiatan operasi pasar yang dilakukan di Kuala Tanjung, Medan. Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya untuk membantu meringankan masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau. “Pemerintah akan terus menggelar operasi pasar untuk membantu masyarakat dan ini merupakan bagian dari 1,2 miliar liter program minyak murah yang akan terus dijalankan untuk meringankan beban masyarakat,” jelas Erick. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Abdul Ghani menambahkan PTPN Group akan mendukung penuh pemerintah dalam menekan harga minyak goreng yang sedang melambung tinggi. “Kami dari PTPN Group akan terus mengupayakan untuk dapat mengadakan operasi pasar di lokasi lain dan waktu yang relatif lebih, sehingga masyarakat dapat terbantu,” ujar Ghani. Dalam operasi pasar, PTPN Group mendedikasikan seperempat dari total kapasitas produksi minyak goreng atau setara dengan 750 ribu liter/bulan selama 5 bulan (Mei 2022) untuk mendukung program pemerintah. Pemerintah memberikan subsidi untuk mendorong produksi minyak goreng untuk memenuhi target operasi pasar sebanyak 1,2 miliar liter program minyak murah. Ghani pun menambahkan PTPN Group akan melaksanakan operasi pasar sampai pertengahan tahun atau sesuai yang dicanangkan pemerintah. source : https://www.tribunnews.com/regional/2022/01/09/ptpn-iii-gelar-operasi-pasar-minyak-goreng-sebanyak-100-ribu-liter-di-sumatera-utara
ReadmoreBanyuwangi - Erick Thohir asked for the expansion of sugarcane planting area to boost domestic sugar production. The expansion of the land will be carried out by involving people's sugarcane and increasing the area of sugarcane plantations owned by Perhutani. Erick targets the area of sugarcane plantations in 2024-2025 to reach 250 thousand hectares. This was revealed during a working visit at PT Industri Sugar Glenmore under the management of PT Perkebunan Nusantara XII, Saturday (18/9/2021). Erick was accompanied by Muhammad Abdul Gani, President Director of PTPN III, as Plantation Holding, Director of PTPN XII, Siwi Peni and former Banyuwangi Regent, Abdullah Azwar Anas. Erick said the restructuring carried out by PTPN XII had given maximum results by improving finances and providing benefits, so that in order to achieve self-sufficiency in sugar consumption, collaboration with the people and other agencies is needed. "I ask to involve the people's sugar cane and land owned by Perhutani so that there is an increase in production land from 45 thousand hectares to 85 thousand, then slowly until 2024-2025 it must become 250 thousand hectares. If this is achieved, then Indonesia's dream of becoming a sugar exporting country will come true," he said. Erick Thohir added, under the management of PT Perkebunan Nusantara XII, PT IGG has transformed into a modern sugar factory with advanced technology. This is expected to contribute to the realization of self-sufficiency in sugar consumption for Indonesia. With the entire land area managed by plantation holdings, Indonesia must become a country with a solid sugar industry strength. "With sugar production that continues to increase and also the application of modern technology in this industry, I hope PT IGG becomes part of the effort to achieve self-sufficiency in consumption sugar," he said. "This is part of food security. Moreover, the road map regarding the realization of self-sufficiency in sugar consumption in the future already exists and President Joko Widodo provides support. Although there are many challenges, we must run Lillahi Ta'ala," said Erick Thohir. Even though the private sector still needs the role, it is time for state-owned companies engaged in the sugar cane and sugar plantation businesses to join in one holding to realize the old dream. Currently, there are seven PTPN subsidiaries engaged in the sugar cane industry, one of which is PT IGG which is a subsidiary of PTPN XII. Erick Thohir continues to pursue the desire to increase exports and reduce imports, especially for commodities that are owned and become Indonesia's wealth. "It's time we don't just become a market that will make it difficult for our country. With the potential we have, how can sugar become an important economic backbone in the future," concluded Erick.
ReadmoreJAKARTA: Erick Thohir hopes that the Sei Mangkei Special Economic Zone (SEZ) in North Sumatra will be able to invite investors to invest and boost the economy and create jobs. It is hoped that industrial area should be developed immediately, not only oriented to property companies but to become an industrial area that can compete with SEZs in other areas and benefit the surrounding community. "As directed by the President of the Republic of Indonesia, that this industrial area must be developed immediately, it is not oriented to property companies, but how can this industrial area become an industrial area that can be used for investment by partners so that this industrial area can be developed quickly," said Erick during a visit to Sei Mangkei SEZ, North Sumatra Province, Friday (25/6). During the visit, SOE Minister Erick Thohir along with the Deputy Governor of North Sumatra Musa Rajekshah was accompanied by the President Director of PTPN III (Persero) Nusantara Plantation Holding Muhammad Abdul Ghani. The Sei Mangkei SEZ is the first SEZ in Indonesia which was inaugurated by President Joko Widodo on January 27, 2015. The Sei Mangkei SEZ is located in North Sumatra Province and has main activities in the form of palm oil processing, rubber processing, tourism and logistics. Erick added that the manager of the Sei Mangkei SEZ can actually explore the wealth of natural resources in the North Sumatra region and around the area so that it can be an affordable investment for the surrounding community. Therefore, the existence of the Sei Mangkei SEZ will be beneficial for the people of North Sumatra to improve the economy and create job opportunities. Erick said that he had asked PTPN III, which manages the Sei Mangkei SEZ, to make the land around the area a cheap investment for entrepreneurs who want to build factories in the area. "North Sumatra has known for natural resources, now we need to do downstreaming, I also saw several factories in the SEI Mangkei SEZ, which can improve the economy and create jobs. This has led to an increase in the welfare of the community around the Sei Mangkei SEZ,” said Erick. Erick hopes that SEZ Sei Mangkei can compete positively with SEZ in other regions, and even synergize in improving and supporting the national economy. The management of SEZ Sei Mangkei should learn from the Batang Industrial Estate (KIB) which has succeeded in collaborating with many investors in a short time. SEZ Sei Mangkei covering an area of 1933.8 hectares consists of downstream palm oil industry, downstream rubber industry, and various other industries. The focus of industrial zone development in SEZ Sei Mangkei is downstreaming of oil palm and rubber commodities. The concept of energy development in the Sei Mangkei SEZ prioritizes renewable energy, which makes the development of the Sei Mangkei SEZ in the Green Economic Zone. The Ministry of Industry has built facilities, namely dry ports, tank farms and innovation centers. As for the distribution of electricity supply, gas, and telecommunications networks to support investment activities in the Sei Mangkei SEZ, PT Perkebunan Nusantara III cooperates with PLN, Pertagas and Telkomsel. Meanwhile, the management of clean water and waste water is a facility that has been prepared and built by PT Perkebunan Nusantara III. PTPN III (Persero) has collaborated with strategic partners to develop power plants from new renewable energy sources, including: Biogas Power Plant (PLTBg) with a capacity of 2 MW from the utilization of palm oil effluent (POME), and Solar Power Plant (POME). PLTS) with a capacity of 2 MW. This program supports the government's efforts to optimize the national renewable energy potential and attracts investors to invest in SEZ Sei Mangkei. In addition to PLTS and PLTBg, currently there are several potential strategic partners who are ready to cooperate with PTPN Group in developing Bio-Compressed Natural Gas (Bio-CNG) from POME to be supplied to tenants in SEI Mangkei SEZ and there are potential investors who will invest in the development. Biomass Power Plant (PLTBm) with a capacity of 1 x 15 MW and the operation of a PLTBm with a capacity of 2 x 3.5 MW. A number of leading companies, both foreign and domestic, have invested in SEZ Sei Mangkei, namely PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Industri Nabati Lestasi, PT Delamere Estates Indonesia, PT All Cosmos Biotek, and PT Aice Sumatera Industry. In addition, there are also investors in the provision of supporting infrastructure, including PT PLN, PT Pertamina Power Indonesia, and PT Pertamina Gas. Several investors who are in the process of exploring cooperation to develop a factory in Sei Mangkei include PT Unilever Oleochemical Indonesia which will expand its factory on an additional 9 ha of land and new investors namely PT KKB SMET, Alliance, PT NHL and several investors from India, Korea, Malaysia, China, Taiwan and the UK are expected to start investing in SEZ Sei Mangkei in the future.
ReadmoreJakarta - PT Perkebunan Nusantara/PTPN III as PTPN holding plans to form PT Sugar Company (SugarCo). There are seven subsidiaries in the sugar sector will be combined. PTPN III President Director Mohammad Abdul Ghani said the merger was part of a sugar business restructuring designed by the company so that the production of this commodity competes with other producers and imported sugar. "So far, seven PTPNs each have PG, later we will make the seven PTPNs into one entity whose name is SugarCo in charge of PG-PG," he said in a hearing (RDP) with Commission VI DPR RI, Monday (21/6/2021). ). PTPN III will cooperate with the Investment Management Institute (LPI) to find investors in SugarCo. Abdul Ghani mentioned the need to cooperate with investors, one of which is to help fund the formation of SugarCo, which is needed around Rp. 23 trillion. The funds are for the plan to build five factories and revitalize one factory. "In our future targets, especially towards SugarCo Aggressive, it requires at least Rp. 23 trillion investment to build, there are plans for five new factories and one old factory being revitalized," he added. In addition, there will also be an expansion of the sugarcane planting area from 55,000 hectares to 85,000 hectares to boost sugar production. Abdul Ghani doesn't want it to be done only on lands that already exist in Java. "If we impose too much on Java based on existing land, we are worried that it will interfere with rice self-sufficiency, so PTPN will acquire its own land, especially HGU lands in North Sumatra, Lampung, West Java, Central Java, East Java, which are partially rubber plants. Our palm oil will be converted to sugar," he added.
Readmore